Hewan Tokek adalah salah satu jenis reptil yang termasuk dalam famili Gekkonidae. Mereka dikenal karena kemampuan mereka memanjat dinding dan permukaan lain yang halus berkat struktur khusus pada jari-jari mereka. Tokek juga sering dikenali dari suara khas mereka yang terdengar seperti “tokek” atau “gecko”. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai predator serangga dan arthropoda kecil.
Ciri Fisik dan Klasifikasi
Tokek memiliki tubuh yang relatif kecil hingga sedang dengan panjang yang bervariasi antara 10 hingga 40 cm tergantung pada spesiesnya. Mereka memiliki kulit yang kasar dan berbintik-bintik, dengan warna yang bervariasi dari abu-abu, coklat, hijau, hingga warna-warna cerah tergantung pada lingkungan dan spesiesnya.
Tokek memiliki mata besar dengan pupil vertikal, memberikan mereka penglihatan yang baik dalam kondisi cahaya rendah. Jari-jari mereka dilengkapi dengan bantalan khusus yang memungkinkan mereka untuk menempel pada permukaan yang licin.
Beberapa spesies tokek yang terkenal termasuk Tokek Rumah (Hemidactylus frenatus), Tokek Ekor Daun (Uroplatus fimbriatus), dan Tokek Leopard (Eublepharis macularius).
Habitat dan Penyebaran
Tokek ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, mulai dari hutan tropis hingga daerah perkotaan. Mereka lebih suka lingkungan yang hangat dan lembab, dan sering ditemukan di dinding rumah, pohon, dan bebatuan.
Di daerah perkotaan, tokek rumah sangat umum ditemukan di dalam rumah, terutama di tempat-tempat yang memiliki banyak serangga seperti dapur dan kamar mandi. Tokek liar biasanya hidup di daerah yang memiliki banyak tempat bersembunyi seperti celah-celah batu, kulit pohon, dan daun-daun.
Perilaku dan Diet
Tokek adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif saat malam hari. Mereka memiliki perilaku yang sangat teritorial dan sering kali dapat terdengar mengeluarkan suara untuk menandai wilayah mereka atau menarik pasangan.
Diet tokek terutama terdiri dari serangga dan arthropoda kecil. Mereka memakan berbagai jenis serangga seperti nyamuk, lalat, ngengat, dan kecoa. Beberapa spesies tokek yang lebih besar juga memakan vertebrata kecil seperti anak tikus dan burung kecil.
Reproduksi
Tokek berkembang biak melalui bertelur. Betina tokek biasanya bertelur 1-2 butir telur yang memiliki cangkang keras dan lengket. Telur-telur ini sering diletakkan di tempat yang aman seperti celah-celah batu atau di balik kulit pohon.
Masa inkubasi telur bervariasi tergantung pada spesies dan suhu lingkungan, tetapi umumnya berkisar antara 1 hingga 3 bulan. Setelah menetas, tokek muda adalah replika miniatur dari tokek dewasa dan segera mulai mencari makanan sendiri.
Manfaat dan Dampak
Tokek memiliki beberapa manfaat penting dalam ekosistem dan bagi manusia.
- Pengendalian Serangga
Tokek membantu mengendalikan populasi serangga di sekitar rumah dan lingkungan, mengurangi jumlah serangga yang dapat menjadi hama atau pembawa penyakit. - Indikator Ekologis
Kehadiran tokek dapat menjadi indikator kesehatan lingkungan karena mereka sensitif terhadap perubahan lingkungan dan polusi.
Meskipun demikian, beberapa orang mungkin merasa terganggu oleh kehadiran tokek di dalam rumah, terutama jika jumlahnya banyak atau suara mereka mengganggu.
Kesimpulan
Tokek adalah reptil yang adaptif dan memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai predator serangga. Mereka memiliki kemampuan luar biasa untuk memanjat dinding dan permukaan halus, berkat struktur khusus pada jari-jari mereka. Dengan habitat yang bervariasi dan perilaku yang nokturnal, tokek membantu mengendalikan populasi serangga dan berkontribusi pada keseimbangan ekosistem. Meskipun kadang dianggap sebagai pengganggu di rumah, manfaat ekologis yang mereka berikan membuat mereka menjadi bagian penting dari lingkungan kita.